Legenda dan sejarah pembangunan Desa Bojongkulon 

Pada awalnya sekitar tahun 1811 terjadi pembelokan serang demang pekandangan yang merupakan daerah distrik Indramayu,demang nairem merasa tidak cocok dengan ketetapan belanda terhadap masyarakat tentang penetapan wajib pajak yang mencekik,adanya tuan tanah serta tindakan di luar batas prikemanusiaan,serta pemerasan,perbudakan,pemerkosaan,kelaparan,dan kematian.

Pada tanggal 27 januari 1816 adanya penyerangan ke desa desa wilayah distrik rajagalu,akhirnya masyarakat berbondong bondong ikut bergabung dengan laskar bagus rangin dan mendapatkan hasil rampasan yang selama ini disimpan di belanda.

Melihat kemiskinan dan ketidakpastian serta ketimpangan para pembesar pribumi yang bergabung dengan belanda maka  symbol dengan gerakan bagus rangin dalam memberontak koloni belanda diberi nama ‘perang kedongdong/geger kedongdong’.

Bagus rangin merupakan sosok penentang belanda dan membabat habis pribumi bergabung dengan koloni sehingga beliau ingin bercita-cita panca tengah nagari (negara panca tengah )yang artinya negara yang bebas dari kemunafikan pribumi serta bebas dari segala bentuk penjajahan dan menjadi negara yang demokrasi dalam rangka pemilihan kuwu baru desa kedongdong, belanda mengadakan jogedan/tayuban yang merupakan ciri khas kesenian cirebon.

Pada tanggal 4 februari 1818,penyerangan terhadap belanda didesa kedongdong dilakukan,laskar bagus rangin menyerbu kantor pemerintahan yang pada saat itu sedang berpesta,akhirnya serdadu belanda dan pamong desa terbunuh semua. Peperangan tersebut terjadi 4 zona, di zona 1 wilayah kedongdong peperangan terjadi disebelah timur, markas bagus rangin tepat nya diblok plambangan yang sekarang menjadi sekolah pertanian pembangunan/smkn negri 1 susukan.

Pasukan belanda banyak yang mati terbunuh oleh laskar bagus rangin dan bagus serit. Saking banyak nya serdadu yang mati dan banyak darah yang keluar, darah tersebut membentuk aliran yang mengalir seperti selokan/tempat mengalirnya darah tersebut sekarang disebut “CURAH”

Diceritakan bagus rangin dan bagus serit ditahan akan tetapi mereka dapat meninggalkan tahanan tersebut. Keresidenan belanda tersebut menuju kearah utara barat mencari jejeak mereka. Akhirnya bagus serit menetap dan beristri didesa dadap indramayu sedangkan bagus rangin tidak diceritakan lebih lanjut setelah peristiwa penangkapan bagus serit. Tetapi menurut cerita rakyat mereka menetap didesa kedongdong dan menikah dengan putri KI BUYUT BAINTEN yang bernama NYI BLOTONG dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama SALAM dan SALIM.

Setelah terjadinya geger kedongdong jatuhlah desa kedongdong ketangan dan kemudian blok wiyong diserahkan ketangan KI SALAMUDIN dan pada tahun 1901 dimekarkan kembali menjadi DESA BOJONG KEDONGDONG (DESA BOJONG KULON).

Berikut daftar nama-nama kuwu Desa Bojong kulon kecamatan susukan yaitu :

SEJARAH PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DESA